AKURAT.CO, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai putusan Mahkamah Agung mencabut peraturan gubernur (Pergub) 195 Tahun 2014 tentang Pembatasan Lalu Lintas Sepeda Motor di Jakarta yang diteken mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mencoreng wajah transportasi Indonesia.
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menilai, dari putusan itu, MA telah menyerap sikap populisme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ingin pengguna jalan mempunyai kesetaraan yang sama.
"Jika pendekatannya populis, maka putusan MA mempunyai bobot yang tinggi," kata dia dalam keterangan pers, Sabtu (13/1).
Menurut Tulus, apabila dilihat dari sisi manajemen transportasi publik, keputusan MA tersebut sesat pikir. Dia menganggap keputusan itu tak mengacu pada pertimbangan nalar dari sisi manajemen transportasi publik.
"Putusan MA memundurkan beberapa langkah upaya penataan pemerintah di bidang transportasi," kata dia.
Tulus menilai, putusan MA cacat secara hukum. Sebab MA memutus suatu perkara menggunakan undang-undang yang tidak punya hubungan dengan lalu lintas. Dia mengatakan MA seharusnya menggunakan substansi UU Lalu Lintas Angkutan Jalan dalam pertimbangan mencabut pergub Ahok itu, bukan UU tentang HAM.
Seperti diketahui, pada 26 November 2017, MA mengabulkan permohonan uji materi terhadap Peraturan Gubernur Nomor 195 Tahun 2014 tentang Pembatasan Lalu Lintas Sepeda Motor di Jakarta. Dalam salah satu pertimbangan uji materi pergub tersebut, hakim menyatakan pergub yang dikeluarkan era Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah melanggar hak asasi pengendara motor.[]
Editor. Ainurrahman
Rekomendasi |
News Feed |
Elektabiltas Jokowi Dibawah 50 Persen, Politisi PDIP Sentil Lembaga Survei Median
Sabtu, 21 April 2018 11:01 WIBHasil Survei yang dilakukan oleh Median menunjukkan elektabiltas Incumbent Presiden Joko Widodo masih di bawah 50 persen
Ini Prediksi Amien Rais Bila Prabowo dan Jokowi 'Head To Head'
Sabtu, 21 April 2018 10:58 WIBAmien Rais memprediksi Ketua Umum Gerindra akan menang di Pilpres 2019.
Bankir Prediksi Suku Bunga Acuan BI Akan Naik 25bps di Desember 2018, Ini Alasannya
Sabtu, 21 April 2018 10:57 WIBEnrico prediksi suku bunga acuan BI 7 days repo rate di 4,25% akan alami kenaikan 25bps pada akhir Desember 2018
BI: PR Besar Perekonomian NTB, Harus Kembangkan Sektor Pertanian dan Pariwisata
Sabtu, 21 April 2018 10:41 WIBBI perwakilan NTB melihat bahwa sektor pariwisata dipastikan akan menjadi motor baru ekonomi NTB
Posting Ucapan Selamat Hari Kartini, Twitter Menteri Susi Banjir Komentar
Sabtu, 21 April 2018 10:37 WIB'Selamat Hari Kartini'
Anggaran Double Track Kereta Api Palembang Capai Triliun Rupiah
Sabtu, 21 April 2018 10:34 WIBPembangunan double track Kereta Api di Palembang untuk meningkatkan produktifitas angkutan batu bara
Preview: WBA dan Liverpool Bertekad Jaga Momentum
Sabtu, 21 April 2018 10:32 WIBLiverpool ingin menjaga momentum ketika menyambangi markas WBA.
Trump Protes Harga Minyak Melambung Tinggi
Sabtu, 21 April 2018 10:31 WIBHarga minyak AS turun hampir 1,2 persen ke level 67,50 dolar AS per barel.
Peringati Hari Kartini, Wanita Korban Kekerasan Gelar Lomba Mengaji
Sabtu, 21 April 2018 10:30 WIBMemanfaatkan momentum Hari Kartini untuk mengingat semangat juang kaum wanita.
Imbal Hasil Obligasi Dongkrak Dolar AS
Sabtu, 21 April 2018 10:16 WIBImbal hasil pada surat utang negara AS dua tahun mencapai 2,457 persen.
Perempuan Minang, Berjuang Melawan Ketidakadilan
Sabtu, 21 April 2018 10:10 WIBPerempuan Minangkabau pada masa lalu bergerak dan berjuang mengubah diri untuk berkemajuan dengan berbagai cara melawan ketidakadilan
Tedjo Eddy Ingatkan Dampak Buruh China di Indonesia
Sabtu, 21 April 2018 09:43 WIBTKA asal China banyak yang membawa narkoba masuk ke Indonesia
KRAS Pelajari Program CSR Semen Padang
Sabtu, 21 April 2018 09:41 WIBKRAS berkunjung ke Semen Padang untuk mempelajari penerapan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan dengan standar ISO 26000 SR.
Reaksi Ferguson dan Klopp soal Pengunduran Diri Wenger
Sabtu, 21 April 2018 09:32 WIBFerguson dan Klopp berbicara soal keputusan Wenger untuk mengundurkan diri.
Suku Bunga Acuan yang Dipertahankan Berdampak Positif ke Pertumbuhan Ekonomi
Sabtu, 21 April 2018 09:25 WIBBI pertahankan suku bunga acuan demi menjaga pertumbuhan ekonomi ekonomi Indonesia, pun tantangan ekonomi global semakin kuat.