AKURAT.CO, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Sulton Fatoni mengresiasi keputusan Presiden Joko Widodo yang akan menata ulang kebijakan sekolah seharian delapan jam sehari lima hari sepekan (full day school).
"Kami berterima kasih kepada Bapak Jokowi dan Pak JK yang aspiratif terhadap sikap penolakan masyarakat terhadap rencana pemberlakuan 'full day school'," kata Sulton, Senin (19/6).
Dia mengatakan sikap aspiratif Presiden Jokowi itu wujud keberpihakan terhadap tradisi dan budaya pendidikan di Indonesia. Para kiai pengelola pondok pesantren tentu bersuka cita mengetahui sikap Presiden tersebut.
Menurut dia, kebijakan sekolah seharian itu membawa kerentanan pada pondok pesantren dan madrasah diniyah karena akan mengalami ketidakpastian jika kebijakan sekolah lima hari diterapkan.
"Kami yang menaungi pondok pesantren dan madrasah diniyah merasa dilindungi Presiden dari ancaman perusakan dari internal sendiri," kata dia.
Sulton meminta NU dilibatkan jika nanti ada penggodokan peraturan presiden soal sekolah lima hari, sebagai pengganti peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Bagi dia, jangan sampai lagi terjadi membuat peraturan yang mengabaikan budaya sendiri. Keberadaan pondok pesantren dan madrasah diniyah adalah fakta sejarah yang telah berkontribusi membangun peradaban Indonesia.
"Kita harus melihat bahwa pondok pesantren dan madrasah diniyah itu kekayaan kita yang telah melahirkan generasi berkarakter kuat. Tak bisa dipungkiri," tutur dosen Universitas Nahdlatul Ulama Jakarta tersebut.[]
Editor. Ridwansyah Rakhman
Rekomendasi |
News Feed |
Prabowo Lebih Pilih Ketemu Musuh daripada ke Dokter Gigi
Sabtu, 21 April 2018 16:14 WIB"Saya paling takut dengan Dokter Gigi."
Gerakan Nasional 1000 Startup Digelar di Pontianak
Sabtu, 21 April 2018 16:09 WIBBanyak yang menyebut Gerakan Nasional untuk mencetak startup baru ini akan membawa Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia.
Cerita Diding Boneng yang Ditinggal Istri dan Hidup Bersama Ibundanya
Sabtu, 21 April 2018 16:08 WIBDiding Boneng sudah berpisah dengan istrinya sejak tahun 1997.
Elektabilitas Jokowi Tinggi, Gerindra Akui Elektabilitasnya di 'Tikung'
Sabtu, 21 April 2018 16:07 WIBJadi beda antara incumbent (Jokowi) dengan penantang (Prabowo).
Fadli Zon Ngaku Selalu Dimintai Kaos #2019GantiPresiden, Dibalas #2019BubarkanDPR
Sabtu, 21 April 2018 16:06 WIBTetapi ada yang tulis nyeleneh sendiri. Seperti ini wujudnya.
Jelang Ramadhan, Pasokan Listrik Jateng-DIY Dipastikan Aman
Sabtu, 21 April 2018 16:05 WIBSementara kapasitas total pembangkit terpasang di Jateng-DIY mencapai 6.295 MW.
Dirut Jasa Marga Paparkan Peranannya Dalam Bangun Bangsa di Kegiatan "PUPR Goes To Campus 2018"
Sabtu, 21 April 2018 16:04 WIBDalam rangka memperingati Hati Kartini, Kemen PUPR menginisiasi kegiatan "PUPR Goes To Campus 2018" di Universitas Mercu Buana
Ingin Usaha Tanpa Modal, Warung Pintar Solusinya!
Sabtu, 21 April 2018 16:04 WIBTidak punya modal, jangan takut. Kini ada Warung Pintar yang bisa membuat Anda punya usaha sendiri.
PKS Milad ke-20, Fahri Hamzah Malah Ungkapkan Kesedihan
Sabtu, 21 April 2018 16:02 WIBPKS bergerak ke arah yang salah
Diding Boneng Anggap Teater Sebagai Tempat Ibadah
Sabtu, 21 April 2018 15:57 WIBDiding mengajar teater tidak mematok harga kepada anak muridnya.
Sandiaga Unggah Status, Netizen: Ternyata Sesuatu yang Buat Prabowo Takut Adalah...
Sabtu, 21 April 2018 15:57 WIBSandiaga gowes bersama Prabowo dan Sohibul Iman.
Menperin Ajak Mahasiswa Palu Untuk Berwirausaha
Sabtu, 21 April 2018 15:53 WIBTumbuhnya wirausaha atau pelaku industri dapat membawa efek berantai terhadap perekonomian.
Dua Pameran Digelar Bersamaan, Ini Fasilitas Untuk Pengunjung
Sabtu, 21 April 2018 15:52 WIBPenyelenggara menyediakan shuttle bus gratis
Apa Kabar Diding Boneng, Pemeran Hansip di Warkop DKI Jadul
Sabtu, 21 April 2018 15:47 WIBLama tak terlihat, aktor legendaris ini ternyata tak sepenuhnya meninggalkan dunia seni peran.
Dedi Mulyadi Temukan Sosok kartini Zaman Now di Ciamis
Sabtu, 21 April 2018 15:43 WIBKartini itu tidak mau menjadi peminta-minta. Hidup mandiri tauladan bagi kita.